Saintis Muda Luncurkan Obah Payment, Ravi Sebut ini Aplikasinya Ibu
MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Setelah mendulang berbagai prestasi di bidang sains, khususnya setelah mengembangkan alat pengisi daya bertenaga kinetic Ayo Obah pada 2017 lalu, perjalanan Muhammad Ravi Ramadhani belum juga selesai. Bahkan berbekal penelitian tentang Ayo Obah yang kemudian dikembangkan menjadi Obah Energy, membawa mahasiswa jurusan Fisika Universitas Diponegoro itu pada tahun 2018 menjuarai National Young Inventor Award (LIPI). Lalu berlanjut pada 2019 di Milset Expo-Sciences International (ESI) Abu Dhabi. Kini, pemuda yang baru saja berulang tahun ke-21 itu meluncurkan sebuah aplikasi bernama Obah Payment. “Obah Payment ini adalah aplikasinya Ibu. Semua yang berbau teknologi ini hanya bungkus, karena semua hal baik yang saya lakukan ini untuk ibu. Pada intinya semoga aplikasi ini bisa menjadi usaha dan gerakan bagi pelajar dan pemuda yang ingin berpenghasilan sendiri. Sehingga bisa mendukung pendidikan dan kesehatan mereka,” ungkap Ravi di peluncuran Obah Payment yang dibuka oleh ibundanya Siti Marifatun, di Wonoland, Sabtu (12/12/2020). Baca Juga Longsor Timpa Tiga Rumah di Kumejing Wadaslintang Aplikasi yang berbasis web obahpayment.com dan sudah bisa diunduh di google play itu merupakan gerbang pembayaran yang diharapkan menjangkau pengguna seluruh desa di Wonosobo. Mengingat saat ini kebutuhan akan pembayaran tagihan hingga pembelian token cukup tinggi. Seluruh anggota tim yang dipimpinnya juga masih berusia 20-an memiliki visi dan semangat yang sama untuk keberhasilan aplikasi baru itu. Dalam peluncuran Obah Payment tersebut, pihaknya juga menggelar kompetisi e-sport atau game online yang diikuti 32 tim dengan total hadiah uang tunai Rp2 juta. “Kami menarget akan ada 5.000 pengguna selevel agen di seluruh Wonosobo karena kebutuhan akan kuota internet saat ini semakin meningkat. Terlebih lagi tren penggunaan token seperti halnya diamond pada game online juga terus meningkat. Sebelum diluncurkan sudah ada 16 agen aktif dengan omzet pendapatan rata-rata hingga empat juta rupiah per bulannya,” tutur pemuda kelahiran 13 Oktober 1999 itu. Ravi selain telah memulai beberapa usaha sektor riil berupa konter dan jasa servis smartphone, juga aktif di berbagai kegiatan organisasi kepemudaan seperti IPNU. Di sela kegiatannya, Ravi juga masih menghidupkan gerakan berbagi Nasi Bungkus Milik Kita bersama atau Nabung Milkita yang dimulainya sejak SMA. (win)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: